Artikel Terbaru Get our latest posts by subscribing this site

Cara Memilih Bibit Durian Unggulan


Dari berbagai jenis durian unggulan seperti Montong / Bawor, Chane, Musangking, Durian merah, Kumbokarno, Duri Hitam dan masih banyak varietas lain paa dasarnya semua sama, yang terpenting adalah dari bentuk fisik, bentuk daun dan perakaran. 

Berikut ciri-ciri bibit durian unggulan yang pertumbuhannya cepat dan otomatis akan cepat berbuah pula, berikut tips memilih bibit durian yang berkualitas antara lain :
  1. Lihalah akar, pastinya kalau dari hasil sambung sisip harus sama antara batang bawah/ seadling dengan batang atasnya.
  2. Apabila berkaki lebih dari satu (kaki dua/ kaki tiga) batang diusahakan yang sama besar dan sama-sama kokohnya.
  3. Sehat dari berbagai penyakit, ditandai dengan tidak adanya kutu yang hinggap dan daun berlubang.
  4. Tunas dan batang sudah rapat, artinya tidak hanya menyamping seperti kipas, ditandai dengan bakal tunas bahkan suda berbatang putar ke berbagai arah.
Demikian tips singkat dan jelas memilih bibit durian unggul agar anda tidak salah memilih dalam menanam dan hasilnya akan memuaskan sampai dengan memanen.NT

Untuk Konsultasi dan Pemesanan bibit SMS/WA : 085227938884 Pin BB : NUSATANI

Penyakit Daun dan Busuk Akar pada Cengkih



Hama dan penyakit yang menyerang tanaman cengkeh di areal semai tidal lain adalah busuk akar dan daun mengering. 

Dari berbagai pengalaman dan penelitian para petani penangkar bibit cengkih, menyimpulkan bahwa perawatan dan pencegahan penyakit akan lebih efektif dari pada mengobati, karena kebanyakan penyakit busuk akar dan daun mengering yang disebabkan oleh jamur dan bisa juga karena suhu dan lokasi akan sangat sulit untuk diatasi.

Busuk Akar
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa macam cendawan, seperti Pythium, Rhizoctonia, dan Phytopthora dan menyerang pada waktu  menjelang musim kemarau dan kering. Tanaman yang terserang penyakit ini seringkali mati mendadak karena diikuti serangan rayap.
Tanaman tang sakit mudah dicabut karena akar kecil terlepas dari akar tunggang. Kulit akar tunggang sebagian atau seluruhnya hilang karena dimakan rayap sampai ke bagian kayunya.
Penyakit ini dapat dihindari dengan pembuatan bedengan persemaian pada tanah dengan drainase (pengairan) yang baik, menghindarkan penggunaan tanah bersidat alkalis atau pemakaian abu/arang atau pupuk kandang mulch yang belum matang sebagai pupuk di persemaian.

Tanaman-tanaman yang terserang penyakit ini sebaiknya dicabut atau diangkat dengan tanah di sekitarnya, dimasukan kedalam kaleng atau karung (agar tidak berceceran dan menular ke tempat lain), kemudian dikubur dalam-dalam. Tanaman di sekitar yang sakit disiram atau disemprot dengan koperoxzchloride 0,5% (5gram setiap liter air) atau Dithane.

Untuk menghindari serangan rayap, sebaiknya diadakan penyemprotan preventif dua kali setahun dengan endrin atau dieldrin dan bisa juga dengan penaburan furadan dicampur dengan kapur dolomit, yakni menjelang musim kemarau dan menjelang permulaan musim hujan.
Penyemprotan ditujukan pada tanah, khususnya di sekitar pokok batang, agar obat bisa menghalangi rayap yang suka memakan kulit pokok batang.
Penyakit Daun
Penyakit daun disebabkan oleh cendawan Gloeosporium piperatium (becak daun) dan Cylindrocladium quinqeseptatum (busuk daun). Cendawan ini menyerang tanaman cengkeh, baik di areal semai maupun areal tanam sekaligus.
Penyerangan biasanya terjadi pada musim hujan atau pada tempat-tempat peneduh yang terlampau rapat. Tanaman yang cukup mendapatkan unsure K (dalam pupuk NPK) umumnya bebas dari penyakit daun.

Untuk mencegah terjadinya busuk atau mengeringnya daun cengkih maka yang harus diperhatikan adalah faktor sinar matahari dan media tanam.NT

Hama dan Penyakit pada Tomat



Alangkah bahagia dan senang apabila tanaman yang kita tanam kelihatan hijau dan bebas dari hama dan penyakit. Walaupun panas terik dan hujan, para petani tetap betah berada di kebun. Tetapi sebaliknya apabila tanaman yang kita tanam terserang penyakit gundah gulanalah yang kita rasa.     

Ada beberapa hama dan penyakit pada tanaman buah tomat yang sering kita jumpai, diantaranya adalah sebagai berikut :
 
Hama 
  1. Agrotis epsilon, ulatnya merusak tanaman muda dengan cara memotong batang dan tangkai daun. Pengendaliannya dilakukan antara lain dengan pemberian insektisida berbahan aktif Dazomet.
  • Heliothis armigera, menyerang buah hingga menjadi bolong kemudian busuk, Pengendaliannya menggunakan insektisida berbahan aktif Betasiflutrin, Deltametrin dan Karbosulfan.

Penyakit
 
  1. Busuk daun yang disebabkan Phytophtora infestans, menyebabkan dan dan buah menjadi bernoda-noda hitam seperti cacar dan akhirnya menjadi kering atau busuk. Pengendaliannya dengan cara pemilihan waktu tanam yang tepat dan pemakaian fungisida dengan bahan aktif Mankozeb 0,25%-0,3% dan Kaptafol. 
  2. Penyakit layu oleh Fusarium oxysporium, menyerang tanaman dengan gejala tulang daun menjadi pucat, tangkai daun merunduk, layu dan tumbuh merana kemudian mati. Cara pengendaliannya dengan sterilisasi tanah persemaian, dan menanam varietas yang resisten.
  3. Penyakit layu oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Gejalannya daun muda menjadi layu atau daun tua menjadi kuning. Gejala lebih lanjut apabila batang dipotong akan keluar cairan berwarna putih susu seperti lendir dari berkas pembuluh, sehingga penyakit ini juga disebut penyakit lendir. Pengendaliannya dengan cara pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang bakteri dan menanam varietas yang resisten.
  4. Penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya virus kriting dan virus mosaik. Sampai saat ini pengendaliannya dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang terserang dan untuk mengatasinya dengan menggunakan pestisida nabati yaitu Bubur Berdaux.

Perbanyakan Tanaman dengan cara Cangkok



Dalam mencangkok, kita tidak bisa bebas memilih tumbuhan yang akan dicangkok, tumbuhan yang biasa dicangkok ialah tumbuhan dikotil berkayu, seperti:
1. Tumbuhan jambu
2. Tumbuhan sawo
3. Tumbuhan rambutan
4. Tumbuhan mangga
5. Tumbuhan jeruk
6. Tumbuhan kelengkeng
7. Macam-macam tanaman hias
8. Tumbuhan dikotil berkayu lainnya

Adapun cara mencangkok tanaman dengan baik dan benar ialah sebagai berikut:
  1. Langkah pertama yang mesti dilakukan ialah memilih cabang dengan ukuran diameter sekitar 1-2 cm. 
  2. Sayat kulitnya dengan lebar sekitar 8 cm. 
  3. Setelah itu, kelupaslah kulit cabang tersebut supaya bagian kambium (seperti lendir) dapat terlihat dengan jelas. 
  4. Kikis kambium dengan pisau hingga bersih. Jika tidak dibersihkan, kambium akan membentuk kulit baru. 
  5. Setelah kambium dikikis hingga bersih, tutup bagian tersebut dengan media cangkok. Media cangkok bisa dibuat dari campuran tanah dan kompos, perbandingannya 1:1. Selain itu, bisa juga menggunakan akar tanaman kadaka (Asplenium nidus) yang juga disebut moss. 
  6. Media cangkok dibungkus, bisa dengan plastik, ijuk, atau sabut kelapa, dan ikat kedua ujungnya. 
  7. Siramlah media cangkok dengan rutin, agar selalu basah. Dalam mencangkok, bisa dikatakan berhasil apabilah sudah muncul atau tumbuh akar di bagian atas luka, dan daun pada cabang tetap tampak segar. Pada tanaman buah-buahan biasanya akan muncul atau tumbuh akar setelah 2 bulan. 
  8. Tahap selanjutnya jika sudah tumbuh akar, cangkokan dapat dipisahkan dari induknya, dengan cara memotong batang bagian bawah ikatan pembungkus cangkokan. Pembungkus media cangkok tersebut sudah bisa dilepaskan, dan sebaiknya jumlah daun cangkokan dikurangi supaya tidak terjadi penguapan yang terlalu banyak. 
  9. Kemudian pindahkan cangkokan tersebut ke dalam wadah, seperti dalam pot atau polibek. Jika menggunakan media polibek, sebaiknya gunakan campuran kompos/pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:2. 
  10. Setelah itu, letakkan di tempat yang terlindung. Dalam waktu lebih kurang 3 bulan, cangkokan telah segar, dan siap untuk dipindahkan ke kebun.

Adapun manfaat atau keuntungan dari mencangkok tanaman ialah sebagai berikut:
  • Pada tanaman hias, kualitas bunganya seperti warna dan bentuknya akan sama dengan induknya. 
  • Pada tanaman buah-buahn, kualitas buahnya seperti rasa dan bentuknya akan sama dengan induknya. 
  • Tanaman dari hasil mencangkok dapat berbuah dan berbunga dengan waktu yang cukup cepat dibandingkan menanam melalu bijinya. 
  • Kita bisa membiakkan tanaman dengan tidak susah lagi menunggu tanaman induk menghasilkan biji.

Disamping memiliki kelebihan atau manfaat, mencangkok juga memiliki kekurangan, apa saja?
  • Tanaman dari hasil mencangkok, yaitu tidak kuat atau tidak kokoh jika dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh dari biji, itu terjadi karena tidak memiliki akar tunggang. 
  • Tanaman induk akan rusak jika cabang tanaman induk banyak yang dicangkok. 
  • Dalam satu tanaman induk, hanya bisa dilakukan beberapa cangkokan saja, tergantung dari besarnya tanaman induk.NT
Terkait : Cara Membuat Sungkup Tanaman
Tanaman yang dapat dicangkok pada umumnya adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji berbelah dua). Fungsi dan keuntungan dari mencangkok adalah mendapatkan hasil atau buah dari pohon yang berukuran kecil dan kualitas dari hasilnya sama dengan pohon yang tidak di cangkok. Kekurangan dari mencangkok tanaman adalah, pohon tersebut tidak memiliki akar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon setelah besar. Tidak sedikit orang yang melakukan pencangkokan mengalami kegagalan, diantaranya adalah akar cangkokan yang tidak tumbuh sehingga mati. Berikut adalah langkah-langkah mencangkok tanaman yang benar: Bahan dan alat : 1. Pisau yang tidak berkarat 2. Tanah hitam yang gembur 3. Plastik atau sabut kelapa 4. Tali plastik 5. Air secukupya 6. Gergaji Cara membuat : 1. Pilih batang pohon yang sudah dewasa dan berkambium (rambutan, jambu, mangga, kedondong,dll) yang memiliki diameter kira-kira 2 cm. 2. Potong bagian kulit batang kira-kira 10 cm kemudian diamkan 10-15 menit atau sampai getah batang pohon tersebut kering. 3. Setelah kering, campurkan tanah dan air secukupnya dan diaduk sampai merata sehingga kelihatan basah (jangan terlalu basah). 4. Kemudian tanah tersbut ditempelkan ke batang yang telah di kerat kulitnya dan dibungkus menggunakan plastik atau sabut kelapa. 5. Sebelum mengikat plastik atau sabut kepala, pastikan batang pohon yang telah di kerat tertutupi oleh tanah untuk menghindari kekeringan pada pada batang. Kemudian biarkan 3-4 bulan dan di siram 3x seminggu. 6. Setelah 3-4 bulan atau akar cangkokan telah tumbuh, potong bagian bawah cangkokan dengan gergaji untuk menghindari goyangan yang berlebihan pada cangkokan yang dapat membuat kegagalan. 7. Potong ranting-ranting kecil dan daun karena sangat berpengaruh dan akan mengakibatkan goyangan pada cangkokan sehingga beberapa akar putus. 8. Buka bungkus cangkokan dengan hati-hati 9. Kemudian tanam terlebih dahulu dalam polybag hingga ranting dan daun bertumbuh. 10. Setelah ranting dan daun baru bertumbuh, cangkokan telah siap di tanam langsung di tanah. Demikianlah langkah-langkah dalam mencangkok tanaman, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sonyfrendyaritonang/bagaimana-cara-mencangkok-yang-benar_54f3dc887455137d2b6c810e
Tanaman yang dapat dicangkok pada umumnya adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji berbelah dua). Fungsi dan keuntungan dari mencangkok adalah mendapatkan hasil atau buah dari pohon yang berukuran kecil dan kualitas dari hasilnya sama dengan pohon yang tidak di cangkok. Kekurangan dari mencangkok tanaman adalah, pohon tersebut tidak memiliki akar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon setelah besar. Tidak sedikit orang yang melakukan pencangkokan mengalami kegagalan, diantaranya adalah akar cangkokan yang tidak tumbuh sehingga mati. Berikut adalah langkah-langkah mencangkok tanaman yang benar: Bahan dan alat : 1. Pisau yang tidak berkarat 2. Tanah hitam yang gembur 3. Plastik atau sabut kelapa 4. Tali plastik 5. Air secukupya 6. Gergaji Cara membuat : 1. Pilih batang pohon yang sudah dewasa dan berkambium (rambutan, jambu, mangga, kedondong,dll) yang memiliki diameter kira-kira 2 cm. 2. Potong bagian kulit batang kira-kira 10 cm kemudian diamkan 10-15 menit atau sampai getah batang pohon tersebut kering. 3. Setelah kering, campurkan tanah dan air secukupnya dan diaduk sampai merata sehingga kelihatan basah (jangan terlalu basah). 4. Kemudian tanah tersbut ditempelkan ke batang yang telah di kerat kulitnya dan dibungkus menggunakan plastik atau sabut kelapa. 5. Sebelum mengikat plastik atau sabut kepala, pastikan batang pohon yang telah di kerat tertutupi oleh tanah untuk menghindari kekeringan pada pada batang. Kemudian biarkan 3-4 bulan dan di siram 3x seminggu. 6. Setelah 3-4 bulan atau akar cangkokan telah tumbuh, potong bagian bawah cangkokan dengan gergaji untuk menghindari goyangan yang berlebihan pada cangkokan yang dapat membuat kegagalan. 7. Potong ranting-ranting kecil dan daun karena sangat berpengaruh dan akan mengakibatkan goyangan pada cangkokan sehingga beberapa akar putus. 8. Buka bungkus cangkokan dengan hati-hati 9. Kemudian tanam terlebih dahulu dalam polybag hingga ranting dan daun bertumbuh. 10. Setelah ranting dan daun baru bertumbuh, cangkokan telah siap di tanam langsung di tanah. Demikianlah langkah-langkah dalam mencangkok tanaman, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sonyfrendyaritonang/bagaimana-cara-mencangkok-yang-benar_54f3dc887455137d2b6c810e
Tanaman yang dapat dicangkok pada umumnya adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji berbelah dua). Fungsi dan keuntungan dari mencangkok adalah mendapatkan hasil atau buah dari pohon yang berukuran kecil dan kualitas dari hasilnya sama dengan pohon yang tidak di cangkok. Kekurangan dari mencangkok tanaman adalah, pohon tersebut tidak memiliki akar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon setelah besar. Tidak sedikit orang yang melakukan pencangkokan mengalami kegagalan, diantaranya adalah akar cangkokan yang tidak tumbuh sehingga mati. Berikut adalah langkah-langkah mencangkok tanaman yang benar: Bahan dan alat : 1. Pisau yang tidak berkarat 2. Tanah hitam yang gembur 3. Plastik atau sabut kelapa 4. Tali plastik 5. Air secukupya 6. Gergaji Cara membuat : 1. Pilih batang pohon yang sudah dewasa dan berkambium (rambutan, jambu, mangga, kedondong,dll) yang memiliki diameter kira-kira 2 cm. 2. Potong bagian kulit batang kira-kira 10 cm kemudian diamkan 10-15 menit atau sampai getah batang pohon tersebut kering. 3. Setelah kering, campurkan tanah dan air secukupnya dan diaduk sampai merata sehingga kelihatan basah (jangan terlalu basah). 4. Kemudian tanah tersbut ditempelkan ke batang yang telah di kerat kulitnya dan dibungkus menggunakan plastik atau sabut kelapa. 5. Sebelum mengikat plastik atau sabut kepala, pastikan batang pohon yang telah di kerat tertutupi oleh tanah untuk menghindari kekeringan pada pada batang. Kemudian biarkan 3-4 bulan dan di siram 3x seminggu. 6. Setelah 3-4 bulan atau akar cangkokan telah tumbuh, potong bagian bawah cangkokan dengan gergaji untuk menghindari goyangan yang berlebihan pada cangkokan yang dapat membuat kegagalan. 7. Potong ranting-ranting kecil dan daun karena sangat berpengaruh dan akan mengakibatkan goyangan pada cangkokan sehingga beberapa akar putus. 8. Buka bungkus cangkokan dengan hati-hati 9. Kemudian tanam terlebih dahulu dalam polybag hingga ranting dan daun bertumbuh. 10. Setelah ranting dan daun baru bertumbuh, cangkokan telah siap di tanam langsung di tanah. Demikianlah langkah-langkah dalam mencangkok tanaman, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sonyfrendyaritonang/bagaimana-cara-mencangkok-yang-benar_54f3dc887455137d2b6c810e
Tanaman yang dapat dicangkok pada umumnya adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji berbelah dua). Fungsi dan keuntungan dari mencangkok adalah mendapatkan hasil atau buah dari pohon yang berukuran kecil dan kualitas dari hasilnya sama dengan pohon yang tidak di cangkok. Kekurangan dari mencangkok tanaman adalah, pohon tersebut tidak memiliki akar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon setelah besar. Tidak sedikit orang yang melakukan pencangkokan mengalami kegagalan, diantaranya adalah akar cangkokan yang tidak tumbuh sehingga mati. Berikut adalah langkah-langkah mencangkok tanaman yang benar: Bahan dan alat : 1. Pisau yang tidak berkarat 2. Tanah hitam yang gembur 3. Plastik atau sabut kelapa 4. Tali plastik 5. Air secukupya 6. Gergaji Cara membuat : 1. Pilih batang pohon yang sudah dewasa dan berkambium (rambutan, jambu, mangga, kedondong,dll) yang memiliki diameter kira-kira 2 cm. 2. Potong bagian kulit batang kira-kira 10 cm kemudian diamkan 10-15 menit atau sampai getah batang pohon tersebut kering. 3. Setelah kering, campurkan tanah dan air secukupnya dan diaduk sampai merata sehingga kelihatan basah (jangan terlalu basah). 4. Kemudian tanah tersbut ditempelkan ke batang yang telah di kerat kulitnya dan dibungkus menggunakan plastik atau sabut kelapa. 5. Sebelum mengikat plastik atau sabut kepala, pastikan batang pohon yang telah di kerat tertutupi oleh tanah untuk menghindari kekeringan pada pada batang. Kemudian biarkan 3-4 bulan dan di siram 3x seminggu. 6. Setelah 3-4 bulan atau akar cangkokan telah tumbuh, potong bagian bawah cangkokan dengan gergaji untuk menghindari goyangan yang berlebihan pada cangkokan yang dapat membuat kegagalan. 7. Potong ranting-ranting kecil dan daun karena sangat berpengaruh dan akan mengakibatkan goyangan pada cangkokan sehingga beberapa akar putus. 8. Buka bungkus cangkokan dengan hati-hati 9. Kemudian tanam terlebih dahulu dalam polybag hingga ranting dan daun bertumbuh. 10. Setelah ranting dan daun baru bertumbuh, cangkokan telah siap di tanam langsung di tanah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sonyfrendyaritonang/bagaimana-cara-mencangkok-yang-benar_54f3dc887455137d2b6c810e

Cara Menanam Alpukat agar Cepat Berbuah/ Top Working


Para petani buah Alpukat sering bertanya kenapa buah alpukat lama untuk berbuah dan bagaimana cara agar alpukat cepat berbuah? 
Tanaman alpukat umumnya akan mulai berbuah pada umur tanaman 7 tahun setelah tanaman alpukat di tanam. Tanaman ini sangat cocok bila ditanam di daerah dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1.500 meter di atas permukaan laut. tanaman alpukat hanya bisa di perbanyak melalui 2 cara yaitu secara vegetatif (melalui : penyambungan pucuk/enten, & penyambungan mata/okulasi) dan generatif (melalui biji). Dari ke dua cara perbanyakan tersebut memiliki masa berbuah yang berbeda-beda. Perbanariyakan dari biji memiliki masa berbuah sekitar 6-7 tahun. Sedangkan perbanyakan tanaman alpukat dengan cara okulasi/enten sekitar 1-4 tahun. 
Terkadang kita tidak sabar untuk menunggu tanaman alpukat berbuah apalagi jika pembibitanyya melalui biji. Memang tanaman alpukat ini terkenal dengan masa berbuahnya yang relatif lama dari masa awal penanamannya. Namun kini telah ada beberapa cara agar tanaman alpukat cepat berbuah dan tentunya Anda tidak perlu lagi menunggu terlalu lama untuk menikmati panen buah alpukat. Salah satu cara tersebut adalah melalui metode top working, bagaimana cara tersebut ? berikut akan di jelaskan :

  • Potong/ Tebeng setinggi 50-60 cm dari permukaan tanah. Pemotongan bisa menggunakan gergaji atau kapak. Pilih diameter tanaman yang telah berukuran 25-30 cm.
  • Metode pertama sambung kulit kayu. Buat celah antara kulit kayu dan batang menggunakan pisau sedalam 5-7 cm.
  • Ambil entres (batang atas) dengan diameter 0,5-1 cm yang disayat miring kedua sisi bawahnya. Panjang entres 10-15 cm atau terdiri atas 3-5 mata tunas. Kemudian sisipkan entres  kedalam celah yang telah dibuat.
  • Metode kedua sambung celah. Buat torehan memanjang 5-7 cm pada kulit kayu, lebar torehan disesuaikan dengan ukuran entres yang akan ditempel.
  • Entres dari pohon yang diinginkan disayat miring dan ditempelkan pada torehan kulit kayu batang bawah.
  • Untuk satu pohon ditempelkan 3 entres dengan jarak yang seimbang memutari batang bawah. Setelah itu, ikat sekeliling tempelan menggunakan tali plastik.
  • Agar sambungan terhindar dari sinar matahari secara langsung, maka tutup sambungan tersebut dengan kantong semen dan dilapisi plastik. Buat 2 buah lubang di bagian depan dan belakang untuk membantu sirkulasi udara. Lubang itu juga bermanfaat untuk melihat pertumbuhan tunas selama dikerubungi. Kerubung plastik dipasang selama 1 bulan.

8. Setelah 1 bulan kerubung dibuka, entres yang hidup akan memunculkan tunas-tunas baru yang berwarna hijau segar. Jika tunas berwarna cokelat itu menandakan bahwa sambungan belum berhasil.
9. Jika kedua metode tersebut di lakukan dengn benar dan tepat serta di imbangi dengan perawatan yang teratur maka tidak perlu menunggu terlalu lama tanaman buah alpukat yang diperbanyak melalui biji akan mulai berbuah setelah umur 3 tahun.

Budidaya Buah Pisang Ambon




Para petani banyak yang telah dipusingkan dengan bagaimana cara menanam buah pisang khususnya ambon buah/ ambon lumut karena mereka selalu dalam perjalanannya gagal total karena teknis atau kultur tanah yang kurang diperhatikan sehingga mudah dihinggapi hama dan penyakit. 

Ada beberapa jenis pisang ambon yang populer antara lain pisang ambon kuning, pisang ambon lumut, dan pisang ambon putih dan jenis atau varietas tersebut mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi.

Dari segi gizi Pisang Ambon atau biasa dikenal dengan pisang hijau mengandung senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek, yang berguna untuk memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil, mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Pisang ambon juga baik untuk penderita diabetes, Sebab gula sederhana yang dikandung pisang ambon cukup mudah diserap tubuh. Bagi mereka yang sedang menjalani diet, pisang ambon juga bisa menjadi sumber karbohidrat harian Anda.


SYARAT TUMBUH:
a. Pisang hidup di tanah yang subur, gembur dan cukup sinar matahari.
b. Media selalu lembab dan basah tetapi tidak tergenang air.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
d. Ketinggian 1.000 mdpl.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Pembibitan
a. Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
b. Tinggi anakan untuk bibit 1 – 1,5 m, lebar potongan umbi 15 – 20 cm.
c. Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
d. Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.

Penyiapan Bibit
- Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2×2 m
- Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.

Teknik Penanaman Pisang Ambon

1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah Asia yang curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa dan arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan kelapa.

2) Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.

3) Penanaman
Penanaman dilakukan menjelang musim hujan. Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15-20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.

Pemeliharaan Tanaman

1) Penjarangan
Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.

2) Penyiangan
Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.

3) Perempalan
Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.

4) Pemupukan
Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam setahun).

5) Pengairan dan Penyiraman
Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang.

6) Pemberian Mulsa
Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma, tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh
dipasang terus menerus.

7) Pemeliharaan Buah
Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan
sedalam 30 cm ke dalam tanah. NT

Hama pada Tanaman Pisang

Hama Pohon Pisang NT

Hama pada pohon pisang sering kali dijumpai oleh para petani pisang dan mereka hampir frustasi untuk mengobati hama pada tanaman pisang. Maka disarankan untuk mencegah adanya atau datangnya penyakit dari pada mengobatinya. 

Berbagai hama yang sering terdapat pada tanaman pisang adalah : 

1) Ulat daun (Erienota thrax) 

Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion atau dengan Bubur Berdauxe.

Cara Membuat Bubur Berdauxe untuk mengobati berbagai hama pada tanaman.

2) Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) 

Bagian yang diserang adalah kelopak daun, batang. Gejala : lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian : sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang dan tanam kembali dengan bibit yang sehat yang sebelumnya dikasih furadan untuk menghindari fungisida atau hama dari dalam tanah. 

3) Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis). 

Bagian yang diserang adalah akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.

4) Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema) 

Bagian yang diserang adalah bunga dan buah. Gejala : pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang. Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.NT

Terkait : Cara Budidaya Pisang Ambon

 

Temukan Kami Di Facebook

 
Support : Your Link | Kontak Kami | Your Link
Copyright © 2017. NusaTani.com - All Rights Reserved