Air bersih merupakan salah satu sumber
daya alam yang kini jumlahnya semakin terbatas akibat polusi dan
penggunaan yang berlebihan. Terlebih di kota – kota besar, keberadaan
air bersih menjadi semakin langka dan mahal untuk didapatkan. Maka dari
itu, semestinya kita melakukan penghematan dalam menggunakan air, dimulai dari cara – cara yang sederhana misalnya dengan mengurangi penggunaan air untuk menyiram tanaman.
Berikut tips cara menghemat air untuk penyiraman tanaman versi Nusatani :
Berikut tips cara menghemat air untuk penyiraman tanaman versi Nusatani :
- Perhatikan kondisi tanah
Beberapa tipe dan kondisi tanah
dipercaya mampu menyerap air dengan cepat dan menyimpan air dengan baik.
Semakin banyak material organik yang terkandung di dalam tanah, maka
akan semakin baik kualitas tanah dalam menyimpan dan menjaga cadangan
air tanah tanpa takut tercemar zat-zat kimia. Jika tanah di kebun atau
taman Anda terlihat kering dan tandus, Anda bisa menambahkan bahan
organik seperti daun-daunan kering yang sudah dicacah kecil – kecil,
cacing, potongan-potongan sayur yang kecil-kecil, kompos organik,
dan material alami lainnya.
- Buat kompos
Saat ini, semakin jarang orang yang
bersedia mengolah sisa-sisa sampah organik seperti potongan buah,
sayur, rumput, daun kering menjadi kompos. Padahal, kompos adalah pupuk
alami yang mampu meningkatkan dan memperbaiki kondisi tanah. Cukup
sediakan tong khusus di kebun, isi dengan sampah organik lalu tutup tong
tersebut dengan rapat. Pastikan lokasi tong adalah lokasi yang minim
sinar matahari. Dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, sampah yang
tertimbun akan berubah menjadi kompos yang siap digunakan untuk pupuk.
- Tanamlah tanaman yang memerlukan sedikit air / air dalam kuantitas yang tak banyak
Demi mengurangi kuantitas air yang
digunakan untuk menyiram tanaman, usahakan memilih jenis tanaman yang
memerlukan sedikit air untuk ditanam di kebun atau taman. Pilih jenis
tanaman yang ever green dan bukan tumbuhan musiman. Selain itu,
pilih jenis tanaman lokal dengan ukuran daun yang tak terlalu besar.
Ukuran daun yang lebar akan membuat tanaman mudah mengalami penguapan,
sehingga membutuhkan kuantitas air yang lebih banyak. Anda bisa juga
memilih jenis taman yang memiliki kandungan air tinggi, sehingga bisa
menampung cadangan air dalam jumlah banyak.
- Cabut semua rumput dan tanaman liar
Keberadaan rumput dan tanaman liar dalam
kebun akan turut mengurangi ketersediaan air tanah yang seharusnya bisa
dimanfaatkan untuk tanaman utama. Oleh karena itu, penting untuk
mencabut semua rumput dan tanaman liar yang hidup di lahan kosong atau
di sela-sela tumbuhan yang Anda tanam. Cabut rumput dan tanaman liar
sampai ke akarnya, sehingga tidak mudah tumbuh kembali.
- Gunakan Mulch dan sebarkan di atas permukaan tanah
Mulch (jerami atau rumput
setengah busuk) merupakan alat ampuh untuk mengurangi penggunaan air
pada tanah. Cara penggunannya yakni dengan menyebarkan mulch ini pada permukaan tanah. Mulch
bisa mencegah penguapan air tanah, mendinginkan sekaligus melembabkan
permukaan tanah, dan menahan agar tanaman dan rumput liar tak mudah
tumbuh. Setelah beberapa hari, mulch ini akan membusuk secara total dan menyatu dengan tanah sekaligus meningkatkan kesuburan tanah.
- Sirami tanaman pada waktu – waktu yang dingin
Dalam menyirami tanaman, perhatikan
waktu yang tepat dan lakukan sesuai jadwal secara rutin. Ada baiknya
menyiram tanaman di kala hari masih cukup dingin, misalnya di pagi hari
atau di sore hari menjelang malam. Dengan begitu, air akan lebih banyak
terserap tanah serta tumbuhan. Menyiram air di siang hari di bawah sinar
matahari akan membuat air cepat menguap, sehingga akan lebih banyak air
dihabiskan untuk menyiram tanaman.
Jangan melakukan penyiraman setiap hari.
Ada baiknya sebelum menyiram tanaman, lihat kondisi tanah dan tanaman
terlebih dahulu. Jika tanah terlihat sedikit kering, ini pertanda bahwa
Anda mesti segera menyiraminya dengan air.
- Kelompokkan tanaman berdasarkan kebutuhan airnya
Ada jenis tanaman yang memerlukan banyak
air, namun ada juga tanaman yang hanya butuh sedikit air. Kelompokkan
tanaman-tanaman tersebut berdasarkan kebutuhan airnya, dengan demikian
akan lebih mudah bagi Anda untuk menyiraminya dengan air dengan jumlah
yang pas.
- Gunakan alat penghemat air
Saat ini telah ada teknologi irigasi otomatis misalnya Drip irrigation systems dan perforated soaker hose yang mampu mengefektifkan penggunaan air di taman. Drip irrigation systems bekerja sangat efisien dengan mengarahkan aliran air langsung ke tanaman atau bagian yang memang membutuhkan air. Sementara perforated soaker hose bekerja dengan mengalirkan air secara perlahan melalui bawah tanah, sehingga mengurangi penguapan.
- Tanam tanaman dalam pot
Menanam tanaman dalam pot-pot kecil
akan membantu mengefektifkan dan mengurangi penggunaan air karena kita
bisa lebih fokus dalam menyirami tanaman, yakni hanya di seputar pot
saja tanpa perlu melebar kemana-mana. Pilih jenis pot dari terakota
yang mampu menyerap air. Jangan gunakan pot dari bahan logam karena
bahan ini cenderung panas bisa terkena matahari, akibatnya air akan
cepat menguap. Bisa juga menggunakan pot plastik dengan lubang drainase
yang secukupnya di bagian bawah pot NT
0 komentar:
Posting Komentar