Dikutip
dari viva.co.id, kelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Universitas
Biologi, Universitas Negeri Yogyakarta menemukan peluang pemanfaatan puntung
rokok sebagai insektisida nabati.
Dari
hasil riset selama 1,5 bulan, dengan membandingkan antara puntung rokok dan
ekstrak daun pepaya terhadap jumlah kematian Plutellaxylostella (ulat kubis), ternyata puntung rokok lebih
unggul mempercepat mortilitas (kematian) hama tersebut.
Salah
seorang mahasiswa peneliti, Martha Lina, mengatakan prosedur penelitian ini
diketahui dari penyemprotan insektisida nabati puntung rokok dan ekstrak daun
papaya, dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
Dari
penelitian diketahui bahwa ekstrak puntung rokok mengakibatkan 100 persen
tingkat mortalitas hama yaitu sebanyak 21 ekor ulat kubis dalam kurun waktu
tiga hari, sedangkan ekstrak daun pepaya, hanya mengakibatkan 65 persen atau
sebanyak 14 ekor ulat mati dalam kurun waktu 5 hari.
“Puntung
rokok ada senyawa alkoida dari daun tembakau. Dengan kata lain, nikotin dapat
digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan insektisida,” ujar Martha, Selasa
3 Maret 2015.
Menurut
dia, kebutuhan insektisida dalam bidang pertanian terus mendorong untuk mencari
bahan dasar pembuat aninsektisida termasuk senyawa nikotin.
Peneliti dari Fakultas Pertanian,
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Waktu yang diperlukan selama 4
bulan sejak bulan Juli sampai Oktober 2011, rancangan yang digunakan adalah RAL
(Rancangan Acak Lengkap) untuk penelitian secara (invitro) Jumlah perlakuan ada 10, masing-masing perlakuan diulang
3kali, perlakuan yang dicoba adalah ekstrak puntung rokok non filter merek A
dan B, dengan konsentrasi 20%, 25% dan 30 %.
Faktor yang dicoba adalah
Pertumbuhanjamur pada medium PDA, Kepadatan populasi konidium dan Persentaseperkecambahan
konidium, bahan terbaik secara in vitro
dicoba pada perlakuansecara (in vivo)
dengan rancangan Jumlah perlakuan ada 12 masing-masing diulang 6 kali,
perlakuan yang dicoba adalah perendaman 5 menit, 7 menit, dan 10menit. (RAK),
variabel yang diamati Masa inkubasi, Luas gejala, Intensitaspenyakit dan keefektifan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan ekstrak puntung rokok dan
tembakau rajangan mampu menghambat perkembangan perkembangan jamur C.capsici. Ekstrak tembakau rajangan dengan konsentrasi 30% secara in vitro terlihat paling baik dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur Colletroticum capsici.
tembakau rajangan mampu menghambat perkembangan perkembangan jamur C.capsici. Ekstrak tembakau rajangan dengan konsentrasi 30% secara in vitro terlihat paling baik dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur Colletroticum capsici.
Dengan
temuan itu, ia optimis bila dikembangkan lebih lanjut maka sampah puntung rokok
juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian.NT
Sumber:
viva.co.id
http://faperta.unsoed.ac.id/
0 komentar:
Posting Komentar