Komoditas hortikultura
khususnya buah buahan tropis, akhir akhir ini permintaan di pasaran dunia meningkat disamping permintaan terhadap
sayuran dan tanaman hias.Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya
kemampuan untuk menghasilkan produk produk komoditas yang diinginkan oleh
pasar.
Namun demikian untuk memenuhi permintaan pasar luas negeri,dituntut
memenuhi standar mutu yang tinggi dan mempertahankan kontinyuitas suplai yang
ditetapkan Negara pengimpor.Dalam memenuhi hal tersebut banyak kendala yang
dihadapi, antara lain adanya serangan
organisme pengganggu tumbuhan (OPT) Serangan OPT dapat mengakibatkan
kerugian secara kuantitatif maupun kualitatif.
I. HAMA.
1.
Hama
Tungau (Tetranychus cinnabarrinus).
Mengisap
cairan daun akibatnya pertumbuhan daun terhambat,berkeriput,berwarna hijau
tidak merata sampai coklat kekuningan, dan bentuk tipe daun melengkung ke
dalam.
Pengendalian
:
1.Pemanfaatan musuh alami
2.Sanitasi lingkungan dengan membersihkan lahan
dari gulma
3.Secara kimiawi menggunakan akarisida
2.
Kutu
putih/ kutu dompolan (planococcus
citri).
Pertumbuhan
tanaman terganggu karena kutu menghisap cairan buah, daun atau pada tempat
mereka berada.
Pada
bagian tanaman yang terserang tampak dipenuhi oleh massa putih seperti lilin
yang bertepung.kutu ini memproduksi embun madu yang sangat disukai semut.kutu
hidup berkelompok pada batang,daun,bungan sampai buah.pada musim kemarau populasi kutu meningkat.
Pengendalian
:
1.Sanitasi lingkungan dari gulma.
2.Memanfaatkan musuh alami untuk
menghindari penggunaan insektisida berlebiahan.
3.Pengendalian secara kimiawi dengan
insektisida apabila populasi tinggi.
3. Kutu Aphis.
Gejala
pada daun serangan berat daun-daun mengkerut ke arah dalam. Tanaman yang
diserang pertumbuhannya terhambat.
Pengendalian
:
1.Pemanfaatan musuh alami .
2.Aplikasi efektif dengan insektisida pada saat
populasi tinggi.
II. Penyakit.
1. Penyakit busuk akar dan pangkal batang.
Penyebab cendawan phytophthora palmivora.
Gejala : pada bagian atas, diawali
oleh daun yang lebih tua sampai daun tua layu menguning, rontok, dan akhirnya
mati. Akar-akar akan membusuk berwarna coklat tua, lunak dan berbau.
Phytophthora merupakan cendawan tanah
dapat bertahan dalam tanah yang banyak mengandung bahan organik. Cendawan
menyebar karna terbawa air dan bahan organik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi =
· Keadaan tanah yang basah.
· Drainase yang kurang baik.
· Jarak tanam terlalu rapat dan pemupukan N yang
terlalu tinggi.
Pengendaliaannya :
· Mengupayakan pemeliharaan tanaman yang baik.
· Perbaikan drainase menanam papaya diatas
guludan.
· Tanaman sakit segera dibongkar termasuk
akar-akarnya.
· Aplikasi fungsida efektif pada buah terutama
selama musim hujan.
2.Penyakit antraknosa.
Disebabkan oleh cendawan colletotricum gloesporioides.
Gejala : Pada buah yang menjelang
matang timbul bercak-bercak coklat kemerah-merahan kebasah-basahan, bulat
kecil. Pada waktu buah matang bercak cepat membesar, bulat, berwarna coklat
kemerahan, dan agak mengendap.
Kerusakan pada buah matang banyak
terjadi pada buah yang luka pada saat pra panen maupun pasca panen.
Pengendalian :
· Hindari terjadinya pelukaan pada buah sejak
masih muda sampai masa pasca panen.
· Memusnahkan daun-daun dan buah-buah yang
bergejala penyakit.
· Jarak tanam tidak terlalu rapat, 3 x 3m.
· Hindari tumpang sari dan tanaman inang lainnya.
· Aplikasi fungisida efektif dapat dilakukan saat
masih di lapangan.
3.Layu bakteri
Penyebab : bakteri Erwinia papayae.
Gejala : pada tanaman muda
daun-daun menguning lalu membusuk akhirnya tanaman mati. Pada tanaman yang
lebih tua, pada helaian daun terjadi bercak kering yang bentuknya tak beraturan
lalu meluasa ke sepanjang tulang-tulang daun. Pada tangkai daun terjadi bercak
kebasah-basahan dan meluas dengan cepat.
Penyakit ini berkembang pada musim
hujan.
Pengendalian :
· Memotong dan membakar bagian yang terinfeksi.
· Budidaya tanaman sehat.
PRINSIP
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.
1.
Budidaya tanaman sehat.
2.
Pengamatan mingguan.
3.
Pelestarian musuh alami.
4.
Petani ahli PHT.
0 komentar:
Posting Komentar