Tanaman uwi pada umumnya memiliki batang berbentuk persegi dan berwarna
sesuai dengan jenisnya. Batang tanaman uwi membelit pada tegakan pohon
dan dapat juga menjalar di permukaan tanah. Batang uwi tidak memiliki
duri begitu juga dengan akarnya. Daun uwi termasuk daun tunggal dengan
bentuk jantung yang memanjang. Warna daun juga sesuai dengan jenis
uwinya. Bunga berbentuk tandan dan berwarna hijau. Tanaman uwi berasal
dari Asia tenggara kemudian menyebar ke India. Ada beberapa jenis uwi
yang banyak dijumpai di kebun atau pekarangan di Indonesia.
a. Uwi ulo: umbi berwarna putih dan berbentuk bulat panjang
seperti ular. Panjang dapat mencapai lebih dari satu meter. Umbi uwi ulo
sering melingkar-lingkar dan muncul di permukaan tanah.
b. Uwi wulung: uwi wulung adalah uwi yang hampir seluruh bagian tubuhnya berwarna ungu.
c. Uwi beras: tanaman ini berwarna putih dan kulit umbinya berwarna coklat.
d. Uwi bangkulit: dikenal juga dengan nama uwi punuk banteng atau
juga uwi sono. Umbi uwi bangkulit berwarna merha keunguan dengan daging
umbi berwarna putih.
e. Uwi jengking: umbi kecil dan menghujam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm.
f. Uwi rondo sluku: memiliki umbi memanjang menghujam ke dalam
tanah membentuk sudut dengan sebagian umbinya yang masih mencuat ke atas
permukaan tanah.
Tempat tumbuh
Tanaman uwi dapat tumbuh di berbagai jenis tanah bahkan di daerah
pegunungan yang kering dan berkapur. Tanaman uwi akan tumbuh besar jika
ditambatkan pada pohon randu, lamtoro, ataupun pohon yang lainnya yang
tidak memiliki akar serabut. Semakin tinggi rambatan atau panjatannya,
umbi yang dihasilkan oleh uwi juga akan semakin besar. Hal ini karena
akan semakin banyak cahaya matahari yang dapat diterima oleh uwi untuk
melakukan proses fotosintesis.
Budidaya
Tanaman uwi diperbanyak dengan menggunakan tunas yang tumbuh pada kepala
umbi. Penanaman dilakukan pada musim hujan dengan menanam langsung
tunas pada lubang yang telah disediakan. Lubang tersebut kemudian
ditutup dengan tanah yang sudah dicampur dengan seresah. Pupuk yang
digunakan hanya pupuk kompos karena pupuk kandang dapat menyebabkan umbi
uwi menjadi busuk.
Pemanenan dilakukan ketika tanaman sudah berumur minimal satu tahun.
Akan tetapi, pemanenan yang dilakukan setiap tiga tahun sekali dapat
membuat umbi uwi dapat mencapai berat hingga 50 kg. pada musim kemarau,
tanaman akan mengalami dormansi dan akan tumbuh kembali ketika musim
hujan datang atau pada saat kelembaban tanah mencukupi.
Pemanfaatan
Bagian yang dimanfaatkan dari uwi adalah umbinya. Pengolahan umbi uwi
sangat sederhana yaitu cukup dikukus , diebus, digoreng, ataupun
dibakar. Hingga saat ini, masih jarang tepung yang terbuat dari uwi.
Sebagian masyarakat juga menggunakan uwi wulung sebagai obat thypus. Uwi
dapat diekstrak diosgnin, suatu senyawa sejenis saponin yang menjadi
prekusor dalam sintesa hormone steroid sebagai bahan baku kontrasepsi
oral. Sampai saat ini, pemasaran oleh masyarakat masih terbatas dalam
bentuk umbi segar, rebus atau dalam bentuk getuk.
Sumber:
Simpul Pangan Jogja. 2004. Umbi-umbian yang Berjasa yang Terlupa. SImpul Pangan Jogja-Yayasan Kehati, Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar