Home » » Pengendalian Ulat Tanah

Pengendalian Ulat Tanah

Ulat tanah atau jika para ilmuwan menyebutnya dengan  Agrotis ipsilon, merupakan hama yang gampang-gampang susah dalam mengendalikannya. Berikut akan kami sampaikan cara cerdas mengendalikan hama ulat tanah pada tanaman kubis dan kentang. Sedikit tulisan ini merupakan buah pengalaman dari maspary ketika masih berpetualang di daerah dataran tinggi Dieng Kab. Wonosobo Jawa Tengah.
Hama ulat tanah (Agrotis ipsilon) bagi para petani kentang dan kubis merupakan hama utama tanaman tersebut, kemungkinan sumber hama ulat tanah tersebut berasal dari penggunaan kotoran ayam dan sapi. Namanya juga ulat tanah maka ia hidup dalam tanah, ulat tersebut akan bersembunyi dalam tanah jika siang hari. Ketika sore atau malam hari mereka baru keluar untuk mencari makan. Ulat tanah berwarna hitam dengan pupa/ kepongpong berwarna coklat. imago berwarna abu-abu dengan sayap berwarna coklat. Imago betina mampu bertelur hingga 1800 butir. Hama ulat tanah ini akan menyerang ketika tanaman kentang dan kubis masih muda. Hama tersebut akan menyerang dengan cara memotong batang tanaman kentang dan kubis ketika masih muda. Dan jelas setelah terpotong tanaman tersebut akan mati.
Berikut Gambar imago ulat tanah
Kalau kita melihat kasus ulat tanah (Agrotis sp) yang hidup dalam tanah terasa akan sulit mengendalikannya dan pasti kita akan berfikir kalau insektisida yang mampu mengendalikan hama ulat tanah tersebut adalah insektisida yang bekerja secara sistemik. Ternyata ada insektisida golongan piretroid sintetik yang mampu mengendalikan hama ini secara baik. Maspary katakan secara baik karena biasanya setelah aplikasi insektisida ini selang satu hari banyak ulat tanah yang terlihat  mati dan keluar dari tanah. Kasus ini masih perlu jawaban, kenapa ulat yang hidupnya dalam tanah bisa mati dengan insektisida yang bekerja secara kontak dari golongan piretroid sintetik.
Pasti pembaca penasaran dan bertanya dalam hati insektisida apakah tersebut? Insektisida tersebut dari golongan piretroid sintetik dengan bahan aktif betasiflutrin.  Kebetulan waktu itu yang di gunakan adalah insektisida dengan nama dagang buldok yang dipasarkan PT. Bayer Cropscience. Sehingga waktu itu sampai muncul anggapan kalau buldok adalah spesialis pengendali ulat tanah. Pengaplikasian buldok dengan bahan aktif betasiflutrin tersebut sebaikknya dilakukan pada saat sore hari atau bisa juga melakukan penyemprotan di guludan sebelum tutup mulsa dengan menggunakan Insektisida Bestox 50 EC dengan dosis 2-3 ml/L air.
Semoga artikel dari yang berjudul tips mengendalikan hama ulat tanah di atas bisa bermanfaat untuk kita semua terutama bagi petani yang sedang mengalami kendala serangan ulat tanah. Tujuan tulisan di atas bukanlah bermaksud untuk mempromosikan salah satu produk pestisida.

0 komentar:

Posting Komentar

Temukan Kami Di Facebook

 
Support : Your Link | Kontak Kami | Your Link
Copyright © 2017. NusaTani.com - All Rights Reserved