Ekstrak daun nimba sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan kutu sisik
Bahan alami lainnya yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida hayati adalah daun
nimba. Pestisida hayati ini dapat digunakan untuk mengendalikan kutu
sisik pada tanaman. Bahan-bahan yang digunakan:
Cara pembuatan:
Cara penggunaan/ pemakaian:
Larutan yang dihasilkan dapat diberikan
pada tanaman secara rutin sebab aman dan tidak memberi efek negatif
terhadap tanaman. Selain dapat digunakan sebagai pestisida untuk
mengendalikan kutu sisik, ekstrak nimba dapat juga berfungsi untuk
menghilangkan jelaga pada buah jeruk. Aplikasi dapat dilakukan 2 kali
dalam seminggu. Seperti halnya ekstrak daun sirsak, ekstrak daun nimba
juga sebaiknya segera digunakan setelah selesai pembuatan. Namun
seandainya terpaksa harus disimpan, maka penyimpanan dapat dilakukan
selama 12 bulan.
Ekstrak daun pepaya sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap tanaman
Daun pepaya memiliki kandungan bahan
aktif papain yang cukup efektif untuk mengendalikan ulat dan hama
penghisap tanaman. Untuk memanfaatkan daun pepaya menjadi pestisida
alami, daun pepaya dibuat ekstrak yang dicampurkan dengan minyak tanah
dan
detergen. Pestisida alami dari ekstrak
daun papaya memiliki beberapa manfaat, antara lain dapat digunakan untuk
mencegah hama seperti aphis, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta
berbagai jenis serangga. Bahan-bahan yang digunakan adalah :
Cara pembuatan:
Pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya) dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Aplikasi:
Larutan hasil saringan dapat langsung diaplikasikan ke tanaman dengan cara menyemprotkan larutan ke tanaman.
Trichocompos sebagai pestisida hayati untuk mengendalikan diplodia
Serangan penyakit diplodia merupakan
masalah utama yang dihadapi oleh hampir sebagian besar petani jeruk di
Kalimantan Selatan. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan penyakit diplodia ini. Salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan penggunaan Trichocompos yaitu pupuk kompos/ pupuk kandang
yang mengandung Trichoderma harzianum.
Trichocompos dioleskan sebanyak 3-4 kali
pada batang tanaman jeruk yang terserang diplodia. Aplikasi dilakukan
setiap 15 hari sekali.
Umbi gadung sebagai pestisida hayati untuk memandulkan dan membunuh tikus
Serangan tikus (Ratus argentiventer)
merupakan salah satu masalah utama yang banyak dijumpai oleh petani
padi dan menimbulkan kerugian bagi tanaman pertanian baik dilapangan
maupun hasil pertanian dalam penyimpanan.
Cara pembuatan:
Aplikasi:
Pelet tersebut disebarkan di pematang sawah, disarang atau dilubang-lubang tikus.
Catatan: jika bahan gadung diganti dengan gadung racun, maka dapat digunakan untuk membunuh tikus.
___________________
Sumber : INFOTEKTAN BPTP KALIMANTAN
SELATAN Nomor: 02/ZHH-FN/TP & Horti/2012. Disarikan dari: Koswara
Wijaya, Ir. Pestisida Nabati.
//petaniwahid.blogspot.com/2008/08/ramuan-pestisida- nabati.html dan
C:\Nanik\LIPTAN-PESTISIDA.doc.200
|
Membuat Pestisida Alami (2)
Posted by nusatani
Posted on 06.48.00
with No comments
Adertisemet
0 komentar:
Posting Komentar